Jumat, 05 November 2010

Angin dan Semi

Angin kian berhembus kacau,seiring musim semi yang tiada kabar,
menghempas dedaunan kering hingga melayang keudara,
Dewa cuaca enggan bergeming, terus menerus mencari jejak sang musim semi, 
meninggalkan harapan kosonk kuntuman melati..
Alang alang menari ringan diantara anyelir dan bakung yang tak tumbuh subur..
Begitu kelam dan tak berseri, seperti wajah sang ratu angin. penuh sesal dan penyesalan..
Tiada satu yang mampu membujuk nya.
Seiring kepergian sang musim semi ke antah berantah..
Tinggal lah dia dengan rasa yang teramat galau dan porak poranda..
Langit menghitam, gerimis merinai, petir menggema, tak ada lagi yang indah di sini.. 
sesekali turun salju yang membekukan langkah kelinci nakal yang bosan di kubung nya menanti semi..
Lunglai penuh tanya, masih saja ratu angin berhembus dengan galau nya di bulan oktober..
Penuh rasa cemas dan tak berdamai dengan alam

Biar saja semi pergi keantah berantah.. 
tapi jangan tinggalkan luka di sini..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar